Macam - Macam Kompressor
Kompresor
berfungsi untuk membangkitkan/menghasilkan udara bertekanan dengan cara menghisap dan memampatkan udara
tersebut kemudian disimpan di dalam tangki udara kempa untuk
disuplai kepada pemakai (sistem pneumatik). Kompresor dilengkapi
dengan tabung untuk menyimpan udara bertekanan, sehingga udara dapat
mencapai jumlah dan tekanan yang diperlukan. Tabung udara bertekanan
pada kompresordilengkapi dengan katup pengaman, bila tekanan udaranya melebihi ketentuan, maka katup pengaman akan terbuka secara
otomatis.
Pemilihan jenis kompresor yang digunakan tergantung
dari syarat-syarat pemakaian yang harus dipenuhi misalnya dengan tekanan
kerja dan volume udara yang akan diperlukan dalam sistim peralatan (katup
dan silinder pneumatik). Secara garis besar kompresor dapat
diklasifikasikan seperti di bawah ini.
1. Klasifi kasi Kompresor
Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan
menjadi dua bagian, yaitu Positive Displacement compressor, dan Dynamic
compressor, (Turbo),Positive Displacement compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic compressor, (turbo) terdiri
dari Centrifugal, axial dan ejector,
secara lengkap dapat dilihat dari klasifikasi di bawah ini:
1.1 Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating
compressor)
Kompresor
ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan torak yang bekerja bolak-balik atau gerak
resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh katup masuk dan dihisap oleh torak
yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat terjadi pengisapan, tekanan
udara di dalam silinder mengecil, sehingga udara luar akan masuk ke
dalam silinder secara alami. Pada saat gerak kompresi torak bergerak ke
titik mati bawah ke titik mati atas, sehingga udara di atas torak bertekanan
tinggi, selanjutnya
di masukkan ke dalam tabung penyimpan udara. Tabung
penyimpanan dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara yang
ada dalam tangki tidak akan kembali ke silinder. Proses tersebut
berlangsung terus-menerus hingga diperoleh tekanan udara yang diperlukan.
Gerakan mengisap dan mengkompresi ke tabung penampung ini berlangsung
secara terus menerus, pada umumnya bila tekanan dalam tabung telah melebihi
kapasitas, maka katup pengaman akan terbuka, atau mesin penggerak akan
mati secara otomatis.
1.2 Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara
Kompresor
udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih tinggi. Udara masuk akan dikompresi
oleh torak pertama, kemudian didinginkan, selanjutnya dimasukkan dalam
silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai pada tekanan
yang diinginkan. Pemampatan (pengompresian) udara tahap kedua lebih
besar, temperatur udara akan naik selama terjadi kompresi, sehingga
perlu mengalami proses pendinginan dengan memasang sistem pendingin. Metode
pendinginan yang sering digunakan misalnya dengan sistem udara
atau dengan sistem air bersirkulasi.
Batas
tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal antara lain, untuk kompresor satu tingkat tekanan hingga 4
bar, sedangkan dua tingkat atau lebih tekanannya hingga 15 bar.
1.3 Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)
Jenis
Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak torak dipisahkan melalui sebuah membran
diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak langsung berhubungan dengan
bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal. Adanya pemisahan ruangan
ini udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli. Oleh
karena itu kompresor diafragma banyak digunakan pada industri bahan makanan,
farmasi, obat-obatan dan kimia.
Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak.
perbedaannya terdapat pada sistem kompresi udara yang akan masuk ke
dalam tangki penyimpanan udara bertekanan. Torak pada kompresor
diafragma tidak secara langsung menghisap dan menekan udara, tetapi
menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakan diafragma
yang kembang kempis itulah yang akan menghisap dan menekan udara ke
tabung penyimpan.
1.4 Kompresor Putar (Rotary Compressor)
Kompresor
Rotari Baling-baling Luncur
Secara eksentrik rotor dipasang berputar dalam rumah
yang berbentuk silindris, mempunyai lubang-lubang masuk dan keluar.
Keuntungan dari kompresor jenis ini adalah mempunyai bentuk yang
pendek dan kecil, sehingga menghemat ruangan. Bahkan suaranya tidak
berisik dan halus dalam, dapat menghantarkan dan menghasilkan udara
secara terus menerus dengan mantap. Baling-baling luncur dimasukkan ke
dalam lubang yang tergabung dalam rotor dan ruangan dengan bentuk
dinding silindris. Ketika rotor mulai berputar, energi gaya sentrifugal
baling-balingnya akan melawan dinding. Karena bentuk dari rumah baling-baling itu
sendiri yang tidak sepusat dengan rotornya maka ukuran ruangan dapat diperbesar
atau diperkecil menurut arah masuknya (mengalirnya) udara.
1.5 Kompresor Sekrup (Screw)
Kompresor Sekrup memiliki dua rotor
yang saling berpasangan atau bertautan
(engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya
berbentuk cembung, sehingga dapat memindahkan udara secara aksial
ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda gigi helix yang
saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka
kompresor ini dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawatpesawat hidrolik.
Roda-roda gigi kompresor sekrup harus diletakkan pada rumah-rumah
roda gigi dengan benar sehingga betul-betul dapat menghisap dan menekan fluida.
1.6 Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)
Kompresor jenis ini akan mengisap
udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain
tanpa ada perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi
yang bertekanan. Prinsip kompresor ini ternyata dapat disamakan dengan pompa
pelumas model kupu-kupu pada sebuah motor bakar. Beberapa kelemahannya
adalah: tingkat kebocoran yang tinggi. Kebocoran terjadi karena
antara baling-baling dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul. Berbeda
jika dibandingkan dengan pompa pelumas pada motor bakar, karena
fluidanya adalah minyak pelumas maka film-film minyak sendiri sudah
menjadi bahan perapat antara dinding rumah dan sayap-sayap kupu itu.
Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-kupu di dalam rumah pompa digerakan
oleh sepasang roda gigi yang saling bertautan juga, sehingga dapat berputar tepat pada dinding.
1.7 Kompresor Aliran (turbo compressor)
Jenis kompresor ini cocok untuk
menghasilkan volume udara yang besar.
Kompresor aliran udara ada yang dibuat dengan arah masuknya udara
secara aksial dan ada yang secara radial. Arah aliran udara dapat dirubah
dalam satu roda turbin atau lebih untuk menghasilkan kecepatan aliran
udara yang diperlukan. Energi kinetik yang ditimbulkan menjadi energi bentuk
tekanan.
1.8 Kompresor Aliran Radial
Percepatan yang ditimbulkan oleh
kompresor aliran radial berasal dari ruangan
ke ruangan berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara
dilemparkan keluar menjauhi sumbu. Bila kompresornya bertingkat, maka
dari tingkat pertama udara akan dipantulkan kembali mendekati sumbu. Dari
tingkat pertama masuk lagi ke tingkat berikutnya, sampai beberapa tingkat
sesuai yang dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari susunan sudusudu tersebut
maka akan semakin tinggi tekanan udara yang dihasilkan. Prinsip
kerja kompresor radial akan mengisap udara luar melalui sudu-sudu rotor,
udara akan terisap masuk ke dalam ruangan isap lalu dikompresi dan
akan ditampung pada tangki penyimpanan udara bertekanan hingga tekanannya sesuai dengan kebutuhan.
1.9 Kompresor Aliran Aksial
Pada kompresor aliran aksial, udara
akan mendapatkan percepatan oleh
sudu yang terdapat pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah
(sejajar) dengan sumbu rotor. Jadi pengisapan dan penekanan udara
terjadi saat rangkaian sudu-sudu pada rotor itu berputar secara cepat. Putaran
cepat ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan aliran udara yang mempunyai
tekanan yang diinginkan. Teringat pula alat semacam ini adalah seperti
kompresor pada sistem turbin gas atau mesin-mesin pesawat terbang
turbo
propeller. Bedanya, jika pada turbin gas adalah menghasilkan mekanik putar
pada porosnya. Tetapi, pada kompresor ini tenaga mekanik dari mesin akan memutar rotor sehingga akan menghasilkan udara bertekanan.
2. Penggerak
Kompresor
Penggerak kompresor berfungsi untuk
memutar kompresor, sehingga kompresor
dapat bekerja secara optiomal. Penggerak kompresor yang sering digunakan
biasanya berupa motor listrik dan motor bakar seperti gambar 12.
Kompresor berdaya rendah menggunakan motor listrik dua phase atau motor
bensin. sedangkan kompresor berdaya besar memerlukan motor listrik
3 phase atau mesin diesel. Penggunaan mesin bensin atau diesel biasanya
digunakan bilamana lokasi disekitarnya tidak terdapat aliran listrik atau
cenderung non stasioner. Kompresor yang digunakan di pabrik-pabrik kebanyakan
digerakkan oleh motor listrik karena biasanya terdapat instalasi listrik dan cenderung stasionar (tidak berpindah-pindah).
Sumber: bse (buku
sekolah elektronik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar